Setelah vakum menulis beberapa bulan terakhir ini, akhirnya punya waktu untuk menulis lagi. tulisan ini adalah pengalaman beberapa bulan terakhir saat banyak berdiskusi dengan pemegang Brand di berbagai kategori. menarik dan sangat insightfull. banyak sudut pandang yang berbeda di masing-masing Brand manager ini. tetapi yang paling mereka fokus adalah berfikir untuk amplify campaign tetapi kurang memperhatikan konten campaign itu sendiri. jadi pertanyaan yang sering diajukan antara lain: media onlinenya dimana? buzzer nya siapa aja, blogger nya siapa aja? Fb ads pasang ngga?
Dalam membuat campaign khususnya di Social Media ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain sbb:
1. Ide (Konten)
ini adalah elemen penting dalam membuat social media campaign. ide akan menghasilkan konten yang menarik. dengan konten menarik kita akan mendapatkan eksposure dan media yang gratis. media gratis untuk amplify konten itu adalah M-U-L-U-T. Bagaimana menghasilkan yang WOW, autentik dan benar-benar Fresh.??
The quality of a play is the quality of its ideas. George Bernard Shaw
Diatas adalah quote dari George Bernard Shaw, bahwa jika anda ingin mendapat perhatian dan membuat campaign yang baik dan diingat orang, maka anda harus memperhatikan kualitas ide anda.
… a good idea always attracts other good ideas. Patrick Ness
nah setelah mendapatkan ide yang menarik, maka untuk turuna ide campaignnya akan menghasilkan ide yang menarik juga. jadi kalo main idea anda sudah standar, turunan ide dan eksekusinya akan terlihat standar.
2. Amplify
Ide yang baik membutuhkan Amplify yang tepat, nah Amplify yang tepat harus kita pikirkan penyebaran Konten yang sudah kita buat, nah yang terjadi di Indonesia banyak melakukan amplify konten ini menggunakan Paid Media. sehingga budget banyak terbuang disini. hal ini sebenarnya sah-sah saja apabila budget yang ada cukup banyak.
Buzz Marketing (Amplification without Advocacy) Does Not Drive Business Results - Steve Knox (CEO Procter & Gamble Tremor/Vocalpoint)
Dari quote diatas jelas Amplifikasi tanpa advocacy itu sia-sia, bayangkan kita sudah spending iklan di media online, di social media tetapi hasilnya sia-sia. hal ini banyak terjadi dan banyak dikeluhkan oleh Brand Manager “campaign ku yang kemarin itu hasilnya apa ya, kok ramenya cuma pas campaign aja, setelah kuis berakhir kok banyak yang unfollow twitter brand ku”
Pertanyaannya adalah? bagaimana menciptakan Advocacy ini? (untuk tips yang ini langsung diskusi aja ya, sila mention di @AgungpumA untuk bikin janji)
3. Exsecution
Setelah kita mendapatkan ide dan bagaimana meng-Amplify ide/konten yang sudah ada, kita harus perhatikan eksekusinya, apakah bisa dieksekusi dengan baik, apakah harus di integrasi dengan kegiatan offline.
Nah Apakah campaign Brand anda di Social media sudah menggunakan metode di atas? apabila belum mari kita berdiskusi bagaimana menciptakan ide yang WOW, bagaimana membangun Advocacy.
Salam
@AgungpumA
Dalam membuat campaign khususnya di Social Media ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain sbb:
1. Ide (Konten)
ini adalah elemen penting dalam membuat social media campaign. ide akan menghasilkan konten yang menarik. dengan konten menarik kita akan mendapatkan eksposure dan media yang gratis. media gratis untuk amplify konten itu adalah M-U-L-U-T. Bagaimana menghasilkan yang WOW, autentik dan benar-benar Fresh.??
The quality of a play is the quality of its ideas. George Bernard Shaw
Diatas adalah quote dari George Bernard Shaw, bahwa jika anda ingin mendapat perhatian dan membuat campaign yang baik dan diingat orang, maka anda harus memperhatikan kualitas ide anda.
… a good idea always attracts other good ideas. Patrick Ness
nah setelah mendapatkan ide yang menarik, maka untuk turuna ide campaignnya akan menghasilkan ide yang menarik juga. jadi kalo main idea anda sudah standar, turunan ide dan eksekusinya akan terlihat standar.
2. Amplify
Ide yang baik membutuhkan Amplify yang tepat, nah Amplify yang tepat harus kita pikirkan penyebaran Konten yang sudah kita buat, nah yang terjadi di Indonesia banyak melakukan amplify konten ini menggunakan Paid Media. sehingga budget banyak terbuang disini. hal ini sebenarnya sah-sah saja apabila budget yang ada cukup banyak.
Buzz Marketing (Amplification without Advocacy) Does Not Drive Business Results - Steve Knox (CEO Procter & Gamble Tremor/Vocalpoint)
Dari quote diatas jelas Amplifikasi tanpa advocacy itu sia-sia, bayangkan kita sudah spending iklan di media online, di social media tetapi hasilnya sia-sia. hal ini banyak terjadi dan banyak dikeluhkan oleh Brand Manager “campaign ku yang kemarin itu hasilnya apa ya, kok ramenya cuma pas campaign aja, setelah kuis berakhir kok banyak yang unfollow twitter brand ku”
Pertanyaannya adalah? bagaimana menciptakan Advocacy ini? (untuk tips yang ini langsung diskusi aja ya, sila mention di @AgungpumA untuk bikin janji)
3. Exsecution
Setelah kita mendapatkan ide dan bagaimana meng-Amplify ide/konten yang sudah ada, kita harus perhatikan eksekusinya, apakah bisa dieksekusi dengan baik, apakah harus di integrasi dengan kegiatan offline.
Nah Apakah campaign Brand anda di Social media sudah menggunakan metode di atas? apabila belum mari kita berdiskusi bagaimana menciptakan ide yang WOW, bagaimana membangun Advocacy.
Salam
@AgungpumA